ABSTRACTIn an image we may store some information such as the time and location of the image. Such information is stored in a so-called EXIF metadata, but the information can be kept very limited. In addition to the limited information that can be Pembahasandan Penjelasan. Menurut saya jawaban A. Pengembangan ide adalah jawaban yang kurang tepat, karena sudah terlihat jelas antara pertanyaan dan jawaban tidak nyambung sama sekali.. Menurut saya jawaban B. Penyaringan produk adalah jawaban salah, karena jawaban tersebut lebih tepat kalau dipakai untuk pertanyaan lain. Hasilakhir dari kegiatan penelitian pengembangan ini adalah produk model permainan "sepak bola gawang simpai" yang berdasarkan data pada saat uji coba skala kecil (N=10) dan uji coba skala besar (N=20). Hasil analisis data dari evaluasi ahli Penjas, didapat rata-rata penilaian 82%. Prototipeyang masih berupa file gambar produk termasuk dalam prototipe D. Analitik Pembahasan Ada dua tipe prototype, yaitu prototype fisik yang merupakan benda nyata untuk memperkirakan produk yang diminati oleh tim pengembang secara nyata yang dibuat menjadi suatu benda untuk pengujian. . Bagi sebagian orang mungkin pernah menemui istilah Prototype’ baik dalam tulisan maupun mendengarnya. Namun apakah Anda memahami makna dari istilah ini? Singkatnya, prototype adalah suatu rancangan yang memiliki guna sebagai model dalam rencana uji coba dari sebuah proyek. Dengan tujuan seperti itu, apakah Anda memiliki ide mengenai apa saja manfaat, jenis dan contoh prototype? Apa Itu PrototypeManfaat Prototype1. Membantu Memangkas Biaya dalam Proses Pengembangan2. Mengetahui Target Keinginan dan Kebutuhan Pengguna3. Membantu Merepresentasikan Konsep Suatu Produk4. Menjadi Referensi Untuk Membuat Perubahan Produk di Masa DepanJenis Prototype1. Wireframe2. Sketch3. MockupContoh Prototype1. HTML Prototype2. Low-Fidelity3. High-FidelityKesimpulan Apa Itu Prototype Prototype adalah istilah yang muncul di tahun 1552 yang memiliki artian sebagai model asli yang berasal dari sebuah proyek yang sedang dilaksanakan. Tidak berbeda jauh dari tahun munculnya istilah ini, pada zaman sekarang kegunaan dan makna prototype pun masih sama. Penggunaan prototipe saat ini berkaitan dengan perkembangan dunia industri teknologi. Keberadaan prototype menjadi fondasi awal bagi sebuah perkembangan proyek dalam dunia teknologi atau industri. Hal ini karena sebelum sebuah produk mendapatkan hasil final maka proses yang dilalui adalah membuat prototype dan juga melakukan revisi untuk memperbaiki produk. Prototype memiliki berbagai manfaat, jenis dan contoh yang perlu untuk Anda ketahui. Tidak perlu berlama-lama lagi karena Anda dapat membaca ulasan berikut untuk mengenal lebih jauh mengenai apa itu prototype. Manfaat Prototype Setelah mengetahui pengertian dan tujuan dari prototipe, maka selanjutnya adalah bagian manfaat dari penggunaannya. Dalam membuat dan melakukan presentasi dengan prototipe tentu memberikan manfaat. Berikut adalah manfaat yang akan Anda dapatkan dari membuat sebuah prototipe 1. Membantu Memangkas Biaya dalam Proses Pengembangan Sebelum proses pembuatan selesai, biasanya para designer akan membuat wireframe terlebih dahulu. Wireframe tersebut kemudian akan mengalami penyempurnaan bersamaan dengan UI. Proses realisasi ide menjadi prototipe ini awalnya memang membutuhkan biaya. Tetapi setelah hasil akhir telah jadi maka biaya keseluruhan yang para designer habiskan dalam pengembangan ini merupakan sebuah penghematan. Hal ini karena proses yang terjadi saat prototipe jadi dan mengalami berbagai evaluasi akan segera masuk ke tahap revisi. Para designer yang melakukan revisi pun meninjau ulang berdasarkan prototipe sebelumnya. Sehingga hal ini menekan biaya pembuatan sekaligus waktu untuk menyelesaikan sebuah produk. 2. Mengetahui Target Keinginan dan Kebutuhan Pengguna Manfaat selanjutnya dari sebuah prototype adalah untuk mengetahui hal-hal yang menarik perhatian bagi konsumen. Untuk membangun sebuah produk tentu memiliki target pasar masing-masing. Agar mencapai hasil yang optimal, maka Anda perlu melakukan riset keinginan dan kebutuhan berdasarkan calon pengguna dari produk tersebut. Hal ini dapat Anda dapatkan melalui prototipe. Dengan meluncurkan prototype dengan sistem sedemikian rupa maka Anda akan merasakan manfaat dalam mendapatkan data. Hasil data tersebut akan memberikan manfaat bagimu untuk mengatur sistem berdasarkan apa yang paling konsumen butuhkan dan minati. 3. Membantu Merepresentasikan Konsep Suatu Produk Berikutnya dalam daftar manfaat prototype adalah sebagai alat bantu presentasi. Sebuah prototipe penting bagi Anda yang bekerja sebagai desainer produk. Ini karena dengan hadirnya prototype maka Anda memiliki gambaran nyata tentang konsep atau ide yang sedang Anda wujudkan. Anda juga bisa menarik perhatian calon investor saat melakukan presentasi dengan membawa prototype. Hal ini tentu akan membawa manfaat yang besar bagi kelanjutan progres sebuah produk bukan? Dengan menghadirkan prototype saat presentasi akan menambah rasa percaya diri bagi seorang designer yang sedang mengerjakan sebuah proyek. Selain itu prototipe akan membantu memberikan pemahaman secara lebih jelas mengenai produk apa yang sedang dirancang. 4. Menjadi Referensi Untuk Membuat Perubahan Produk di Masa Depan Terakhir dalam manfaat prototype adalah sebagai referensi untuk melakukan perubahan. Setelah prototipe selesai terbentuk maka akan ada proses evaluasi produk yang menyesuaikan berbagai aspek. Begitu pula dengan keberadaan prototipe awal akan bermanfaat sebagai acuan jika kedepannya sebuah produk membutuhkan perubahan dalam proses pengembangannya. Jenis Prototype Selain mengetahui manfaat dari prototype, berikutnya adalah bagian yang perlu Anda ketahui mengenai apa saja jenis prototipe. Dalam pembuatan user experience design, prototype memiliki 3 jenis sebagai berikut 1. Wireframe Jenis prototype yang pertama ini dapat Anda kenali dari layout desain dan juga warna sketsa yang ada. Wireframe sendiri terdiri dari sebuah konsep yang ada sesuai dengan layout beserta konten yang sesuai. Anda dapat mengenalinya dari tampilan layout dan juga sketsa yang memiliki warna hitam dan abu-abu. Prototype jenis ini dapat Anda buat menggunakan alat seperti Figma, Balsamiq dan yang lainnya. Karena terdiri dari layout serta memiliki warna yang hanya terdiri dari abu-abu dan hitam maka proses untuk membuatnya tidak membutuhkan banyak waktu. Oleh karena itu Anda dapat menggunakan wireframe jika membutuhkan prototipe bagi proyek yang tidak terlalu besar dan rumit. 2. Sketch Selanjutnya adalah prototype jenis sketch yang memanfaatkan alat tulis seperti kertas dan pensil. Sesuai dengan namanya, Anda dapat menyusun sebuah prototipe dengan menggoreskan pensil yang menggambarkan konsep pada sebuah kertas. Sketch merupakan salah prototipe yang proses pembuatannya paling murah jika dibandingkan dengan yang lain. Umumnya, sebuah sketch akan bermanfaat untuk menggambar ide atau konsep awal sebagai rangkaian dari rencana pengembangan produk. Sama seperti wireframe, jenis prototipe ini masuk kedalam golongan low-fidelity yang memudahkan para desainer dalam membuat rancangan proyek dengan waktu yang cepat dan biaya hemat. 3. Mockup Pada daftar terakhir dalam jenis prototype adalah mockup. Para desainer akan menghadirkan sebuah prototipe yang terdiri dari berbagai kombinasi konten, layout, desain tulisan dan permainan warna. Hal ini menghasilkan sebuah prototype yang memiliki bentuk paling gamblang. Berbeda dengan dua daftar sebelumnya, Mockup merupakan kategori high-fidelity. Hal ini karena dalam proses pembuatannya membutuhkan waktu dan juga merangkai prototipe secara kompleks. Oleh karena itu seorang UI/UX designer dapat memberikan hasil yang lebih optimal dari sebuah produk melalui prototype jenis ini. Contoh Prototype Berikutnya adalah mengenal apa saja contoh prototype. Selain mengetahui jenis dan manfaatnya, Anda juga perlu untuk mengenal contoh-contoh prototipe yang ada. Tak perlu berlama-lama lagi, berikut adalah tiga contoh prototipe yang perlu untuk Anda ketahui 1. HTML Prototype Sesuai dengan namanya, jenis pembuatan prototipe ini memiliki tingkat kesulitan nomor satu. Sebagai praktisi UI/UX yang akan membuat prototipe contoh ini wajib menguasai kemampuan coding yang cakap. Prototipe yang terbuat dengan metode ini merupakan hasil dari perancangan kode oleh seorang desainer sistem. Dengan memberikan rancangan secara sesuai maka akan membantu perkembangan rencana sebuah proyek. Membuat prototype dengan cara HTML memang membutuhkan desainer ahli coding, namun sisi positifnya adalah hemat biaya. Hal ini karena tidak terlalu banyak pengeluaran dalam perancangan prototipe. Tetapi perlu Anda ketahui kembali bahwa desainer yang melakukan haruslah benar-benar seseorang yang mampu untuk melakukannya. 2. Low-Fidelity Metode paling awal dalam membuat prototype adalah menggunakan media kertas. Seiring berkembangnya zaman, nyatanya cara ini juga masih ada yang menerapkannya. Dengan menggoreskan pensil dan membuat sketsa dua dimensi menjadikan contoh ini juga disebut sebagai Paper Prototyping. Contoh prototipe dengan metode ini pun menumbuhkan rasa kerjasama tim yang optimal dan menggunakan media yang sederhana. Setelah sketsa selesai maka dapat melakukan trial berdasarkan prototipe. Proses revisi pun dapat langsung Anda atau desainer lakukan karena tidak perlu proses yang rumit. Baca Juga Contoh Desain Website Terbaik untuk Inspirasi Website Anda 3. High-Fidelity Contoh prototipe yang ketiga adalah High-Fidelity. Prototype dengan contoh ini adalah memberikan hasil berupa bentuk digital. Karena memberikan hasil digital maka desainer membuat prototipe ini melalui alat yang dapat berfungsi untuk merancangnya. Software yang umum untuk membuatnya adalah Keynote atau Microsoft Power Point. Jenis rancangan yang dapat Anda tampilkan dalam contoh ini adalah menghadirkan layout bervariasi yang lebih berkarakter. Anda dapat memberikan permainan warna atau tata letak yang menggambarkan karakter produk secara UI agar nantinya dapat menghasilkan feedback pengguna yang sesuai dengan ekspektasi. Kesimpulan Setelah mengenal lebih jauh mengenai apa itu prototype berdasarkan pengertian, manfaat, jenis hingga contoh. Apakah Anda sudah mengetahui kegunaan prototipe bagi perkembangan sebuah produk? Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa kehadiran prototype berhasil memberikan dampak positif yang nyata terkait dengan proses perkembangan suatu produk. translation by you can also view the original English article Dalam "Design Thinking", semua jalan mengarah pada pembuatan prototipe dan pengujian. Seluruh proses itu bias terhadap tindakan. Tujuan utamanya adalah untuk prototipe fast, prototipe often, dan mengujinya pada real users. Rapid prototyping membebaskan praktisi untuk menerima kegagalan sebagai sarana belajar-belajar tentang kekurangan produk tiruan dan membuat perubahan. Anda tidak mendapatkan hal yang benar pada kali pertama, terobosan inovatif muncul dari kegagalan. Sumber gambar Interaction Design FoundationCepat gagal dan sering, kemudian kembali ke papan gambar dan lakukan perbaikan di mana Anda gagal. Prototipe melalui beberapa iterasi di mana feedback dari user digabungkan dan perubahan dibuat untuk menghasilkan solusi akhir yang efektif. Singkatnya, selama prototyping Anda ingin menguji kelayakan ide-ide Anda dan melihat apakah mereka bisa menjadi the solution. Anda ingin menciptakan pengalaman, mendapatkan feedback, menggunakan feedback untuk terus melakukan perubahan yang memperbaiki prototipe sampai Anda menemukan solusi yang lebih baik. Anda membangun untuk user akhir. Anda ingin membuat skenario di mana user akan menangani prototipe dan mengalaminya sendiri. Pada tahap ini, keterlibatan penuh dari user akhir adalah yang paling penting untuk sukses. Apa itu Prototipe? Prototipe adalah sesuatu yang dapat dialami oleh user. Ini adalah versi awal produk yang sederhana, diperkecil, dan murah. Ini bisa berupa storyboard, potongan kertas, kardus, mockup digital, model miniatur, sebuah drama komedi pendek di mana Anda memerankan sebuah pengalaman. Mengapa prototipe? Buat prototipe dan masukkan ke tangan user untuk memastikan feedback awal dan reguler. Tim akan mengamati, mengukur, mencatat dan menilai bagaimana user berinteraksi dengan prototipe. Para user akan menyuarakan bagaimana mereka merasakan dan memikirkannya, kesukaan dan ketidaksukaan mereka terhadap desain, fungsionalitas dan kegunaan, memberi tahu tim apa yang berhasil dan apa yang tidak, menunjukkan masalah yang tersembunyi. Prototyping membantu tim untuk mengajukan lebih banyak pertanyaan, mendefinisikan kembali masalah, membuat pilihan yang meningkatkan produk dan, sebagai hasilnya, meningkatkan pengalaman user. Hal ini juga memungkinkan tim untuk mengejar ide-ide yang berbeda tanpa melakukan ke arah yang lebih awal. Gagal cepat dan murah dengan melakukan lebih sedikit waktu dan uang di muka. Pedoman untuk Prototyping Jangan menunda. Mulai bangun segera. Bangun dengan cepat. Jangan menghabiskan terlalu banyak waktu untuk satu prototipe. Jangan terikat secara emosional ke prototipe dengan menghabiskan terlalu banyak waktu untuk membangunnya. Bangun dengan user akhir dalam pikiran. Anda ingin melibatkan user. Bangun untuk menciptakan pengalaman. Bangun sesuatu yang dapat mereka lihat, sentuh, dan rasakan. Sambil membangun bayangkan diri Anda sebagai user. Pikirkan tentang pertanyaan yang akan ditanyakan user. Identifikasi apa yang sedang diuji. Anda ingin mendapatkan meaning feedback. Pecahkan seluruh prototipe menjadi komponen yang berbeda. Ini membantu Anda menyiapkan pertanyaan yang akan Anda tanyakan kepada user akhir setelah mereka mengalami prototipe. Setelah Anda Membangun Prototipe Bawa user akhir dan minta mereka mengalaminya. Buat mereka berbicara tentang pengalaman momen demi momen mereka sehingga Anda dapat menangkap setiap detail kecil tentang bagaimana mereka mengalaminya. Secara aktif mengamati dan antusias melibatkan user di seluruh pengalaman mereka. Ketika pengalaman selesai, tindak lanjuti dengan user yang memiliki pengalaman dengan serangkaian pertanyaan. Pertanyaan-pertanyaan harus disiapkan terlebih dahulu. Jenis prototipe Prototip dapat diklasifikasikan ke dalam kategori representasional berikut. Prototipe Fungsional Fungsional prototipe dirancang untuk meniru fungsi produk yang sebenarnya sedekat mungkin. Mereka tidak harus terlihat seperti produk yang sebenarnya - mereka menunjukkan cara kerja bagian dalam. Sebagai contoh menciptakan sebuah prototipe backend yang tidak selalu bekerja di frontend website. Display Prototypes Display prototypes fokus pada tampilan dan nuansa produk, bukan fungsinya. Prototipe ini mewakili tampilan produk yang sebenarnya. Miniatur Miniatur adalah versi lebih kecil dari produk yang terfokus pada kedua aspek fungsional serta aspek tampilan. Dari usability perspective, prototipe dapat dikategorikan menjadi Throwaway Prototypes Throwaway prototypes adalah model yang akhirnya dibuang. Mereka hanya menunjukkan apa yang dapat dilakukan oleh produk yang sebenarnya. Throwaway prototypes juga disebut "close ended prototypes". Prototipe Evolusioner Evolusioner prototipe melibatkan membangun prototipe dasar yang dapat lebih ditingkatkan dan dibangun untuk membentuk produk nyata yang dapat dijual. Ini menghindari pemborosan sumber daya. Memahami Fidelity Fidelity prototipe adalah tingkat kelengkapan, detail dan realisme. Bagaimana dia menangkap "tampilan dan rasa" dari produk itu sendiri. Tingkat kelengkapan dapat dikategorikan sebagai berikut Prototipe Fidelity Rendah Ini cepat dan mudah dibuat, representasi yang sangat kasar, lebih murah, sempurna untuk tahap-tahap paling awal di mana Anda mengeksplorasi variabel yang berbeda untuk menentukan mana yang relevan dengan masalah yang Anda coba pecahkan, dan juga arah yang harus diambil solusi. Low fidelity prototypes meliputi diagram alur, model kertas, storyboard. Medium Fidelity Prototype Medium fidelity menunjukkan detail yang lebih besar, dan karena itu biaya sedikit lebih tinggi daripada low fidelity prototypes. Mereka fokus pada penyempurnaan detail halus yang ditetapkan di tahap low fidelity sebelumnya. Mereka yang tidak berkontribusi pada solusi dibuang. Medium fidelity prototypes termasuk wireframes. High Fidelity Prototype High fidelity prototype memiliki tampilan, dan fungsi seperti, produk nyata yang akan dijual kepada pelanggan. Ia memiliki semua rincian dan isi dari produk yang sebenarnya. Itu mahal dan membutuhkan lebih banyak waktu. Kesimpulan Prototyping dan pengujian berjalan beriringan. Prototipe sederhana, versi produk utama yang diperkecil. Sebelum membuang sumber daya dengan menenggelamkan uang ke dalam produksi suatu produk, prototipe harus dibangun dan diuji. Mereka harus dibangun dan diuji dengan cepat. Mereka harus dibangun dengan user dalam pikiran. Feedback dari user dimasukkan untuk meningkatkan fungsi dan kegunaan. Dan ingat mereka tidak harus mahal. Lebih Banyak Tutorial Berguna How to Decide Between Static, Lo-Fidelity and Hi-Fidelity PrototypesDalam posting ini, saya akan memandu Anda melalui pendekatan prototipe tingkat tinggi, dan menjelaskan di mana konteks yang akan dipilih masing-masing. Storyboarding vs. Prototyping When to Use EachPrototyping adalah kegiatan multi-disiplin, yang mencakup desain digital, desain industri dan segala sesuatu di antaranya. Sementara menjadi prekursor sampai akhir ... 3 High-level Approaches to Prototyping by ExampleDalam tutorial hari ini saya akan membandingkan berbagai jenis prototipe web dengan mengilustrasikan tiga pendekatan tingkat tinggi dengan contoh. 13+ Prototyping Tools for Web DesignersMari kita lihat beberapa alat prototyping yang tersedia untuk desainer web hari ini Framer, Adobe XD, Adobe After Effects, Adobe Animate CC, Craft Prototype,... A Beginner’s Guide to WireframingWireframing merupakan langkah penting dalam proses desain layar. Hal ini terutama memungkinkan Anda untuk menentukan hierarki informasi desain Anda, sehingga lebih mudah... 20 Must-Have Wireframe Templates and UI Kits for Your Design LibraryTemplate terbaik untuk membantu Anda merancang situs web atau aplikasi, plus kit UI untuk mengisi semua detail dengan ikon, formulir, tombol, dan banyak lagi. Sumber What Is A Prototype? Prototype Examples, Types, & Qualities Design Thinking - Prototype Stage Prototyping in Design Thinking How to Avoid Six Common Pitfalls Prototyping 101 The Difference between Low-Fidelity and High-Fidelity Prototypes and When to Use Each Bisa kita lihat bahwa pengembangan produk berbasis software saat ini mengalami perkembangan. Sebab secara kasat mata kita bisa melihatnya dari segi tampilan dan fokus pada pengalaman pengguna. Sekarang lebih dikenal dengan UI/UX Design, dimana dalam proses pembuatannya akan mengarah pada sebuah aplikasi prototype untuk mengetahui secara dini bentuk dari produk yang akan dikembangkan. Lantas yang kemudian menjadi pertanyaan adalah bagaimana proses pembuatan prototype? Atau bahkan apa sebenarnya yang dimaksud dengan prototype itu sendiri? Agar sama-sama belajar, yuk simak ulasan mengenai pengertian prototype, jenis, metode pembuatan, contoh, manfaat hingga kelebihan dan kekurangan prototype berikut! Pengertian Prototype Pengertian umum dari prototipe adalah desain desain sistem yang membentuk model dan ukuran standar atau skalabilitas yang akan dikerjakan nantinya. Setiap pengembang dan pengguna dapat berinteraksi langsung dengan model tanpa harus membuat produk nyata. Prototipe sistem yang dibangun menyesuaikan dengan kebutuhan awal pengembangan perangkat lunak untuk mengetahui beberapa fitur dan fungsi yang telah didefinisikan sebelumnya. Sehingga mampu mendeteksi kesalahan secara dini sebelum mengimplementasikan dan merilis produk secara keseluruhan. Tujuan utama dari pembuatan prototype sendiri agar produk yang akan dirilis sesuai dengan permintaan pengguna atau pasar. Sehingga peran dari prototype itu sendiri adalah menjadi penghubung antara produsen dan konsumen untuk dapat mewujudkan produk berupa software yang sesuai dan tepat guna. Selain itu, memiliki prototipe sendiri dapat menghemat biaya produksi dan tidak memerlukan proses “trial and error”. Sehingga dapat mengurangi waktu pengerjaan dan beban yang harus dikeluarkan oleh tim pengembang. Jenis Prototype dalam Desain UX Prototype sendiri sangat erat kaitannya dengan penyusunan UX Design. Dimana model akhir dari pengembangan UX User Experience adalah prototype. Berikut adalah beberapa jenis model prototipe berdasarkan UX Design. 1. Sketsa Sketsa ialah gambar yang dapat dibuat dengan menggunakan pensil atau bantuan alat tulis lainnya di atas kertas. Biasanya sketsa ini dilakukan tanpa memerlukan biaya yang mahal. Sebab sketsa digunakan untuk tahap desain awal untuk merancang suatu produk. Sketsa itu sendiri berfungsi untuk mengetahui beberapa kelemahan desain yang dapat menimbulkan masalah dari segi pengalaman pengguna. Sketsa juga merupakan contoh prototipe kesetiaan rendah. Artinya bahwa desainer dapat dengan cepat merekayasa ulang proyek desain dengan biaya lebih rendah. 2. Wireframe Wireframe adalah sebuah konsep yang berpusat pada penyusunan layout desain, yang dalamnya terdapat elemen-elemen berupa konten. Kebanyakan model wireframe menggunakan skala abu-abu dan hitam. Jenis ini juga termasuk dalam low-fidelity, dimana pembuatan sketsa dapat dilakukan dengan bantuan alat bantu. Alat bantu yang biasanya digunakan seperti Whimsical, Balsamiq, Figma dan lain-lain. Proses wireframing sendiri tidak membutuhkan waktu yang lama ya. Sehingga tim desainer umumnya menerapkannya pada kebutuhan proyek yang ringan. 3. Maket Makte merupakan desain yang dibuat secara utuh berdasarkan kombinasi warna, layout, tipografi, dan konten di dalamnya. Maket sendiri dapat merepresentasikan produk dengan lebih jelas dan terlihat nyata. Maket juga termasuk dalam high fidelity, dimana proses pembuatannya akan memakan waktu lebih lama dari dua jenis sebelumnya. Namun hasil yang diperoleh lebih spesifik untuk dapat memberikan contoh produk yang mendekati kebutuhan pengguna. Metode Pembuatan Prototype Setelah memahami pengertian dan jenisnya, mari kita lihat tahapan dari metode prototyping. Adapun metode prototyping yang dilakukan oleh tim desainer adalah sebagai berikut 1. Melakukan pengumpulan informasi dan observasi awal. 2. Membuat prototype berdasarkan hasil analisis yang diperoleh. 3. Melakukan proses evaluasi terhadap prototype yang telah dibuat. 4. Melakukan pengujian testing terhadap produk prototype yang telah dibuat. 5. Lakukan pengujian ulang sistem sebelum memasuki rilis prototipe. 6. Menguji sistem pembuatan prototipe kepada pengguna dan pemangku kepentingan terkait. Contoh Pembuatan Produk Prototype Selanjutnya, mari kita lihat beberapa contoh pembuatan prototype sistem dalam membangun produk aplikasi. 1. Pembuatan Prototipe Kertas Merupakan contoh desain yang dibuat dengan bantuan media kertas dan alat tulis sederhana seperti pensil atau pulpen. Hasil akhir dari perancangan produk ini mampu memberikan beberapa pilihan terkait kekurangan dari segi tampilan dan fungsionalitas produk. 2. Fidelitas Rendah Rendah-Fi Contoh kedua, pengguna dapat berinteraksi langsung dengan desain. Namun tampilan yang diberikan masih berupa sketsa dengan warna dominan hitam atau abu-abu. Walaupun begitu, tapi tetap mampu memberikan gambaran tentang jalannya proses interaksi melalui beberapa elemen yang ditampilkan. 3. Fidelitas Tinggi Hi-Fi Merupakan desain dengan tampilan visual yang lebih kompleks dan dapat mewakili produk dari sisi UI dengan menggabungkan pengalaman pengguna yang lebih nyaman dan baik. 4. Prototipe HTML Cara ini cukup rumit jika dibandingkan dengan ketiga cara sebelumnya. Hal ini dikarenakan prototype jenis ini diperuntukan bagi para desainer yang memiliki skill dan pemahaman lebih terkait coding dan bahasa pemrograman. Metode ini terdiri dari HTML dasar yang dapat menghemat waktu untuk proses pembuatan. Dengan metode ini, diharapkan akan memudahkan pengembangan prototipe di masa depan. Manfaat Memiliki Prototype Banyak sekali manfaat dan keuntungan yang bisa didapatkan dari penggunaan sistem prototyping. Adapun beberapa manfaat yang dimaksud diantaranya sebagai berikut 1. Mampu Mengetahui Kebutuhan Pengguna Sejak Awal Dengan implementasi prototipe, tim pengembang dan desainer dapat mengetahui apa yang menjadi prioritas kebutuhan pengguna untuk menciptakan produk yang lebih sesuai. Sehingga proses pengembangan lebih cepat dan dapat menyesuaikan tenggat waktu yang diberikan oleh klien. 2. Dapat Menghemat Biaya Pengembangan Produk Keuntungan kedua adalah dapat menghemat dan mengurangi biaya pengembangan seminimal mungkin. Dengan demikian, alokasi dana dapat digunakan untuk kebutuhan lain. 3. Dapatkan Gambaran yang Lebih Konkrit Manfaat terakhir dengan adanya prototype, dapat memberikan gambaran yang lebih nyata dan konkrit dengan membuat tampilan sketsa baik dengan fidelitas rendah maupun tinggi. Kelebihan dan Kekurangan Prototype Selain itu, pelanggan mendapatkan feel yang lebih baik daripada dokumen atau tulisan. Lalu apa kelebihan dan kekurangan dari prototyping? Sama seperti profesi lainnya, profesi ini juga memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Kelebihan Prototype Berikut dibawah ini kelebihan prototype, antara lain sebagai berikut. 1. Pelanggan mengetahui apa yang dibutuhkan serta diharapkan. 2. Memiliki penentuan kebutuhan yang lebih mudah. 3. Waktu yang singkat. 4. Pengembang mendapatkan masukan dari pelanggan saat membuat prototipe. 5. Setelah proyek selesai, Anda sebagai pengembang menjadi langganan. 6. Dapatkan bantuan dalam mengurangi biaya pengembangan secara keseluruhan. 7. Mendapatkan tingkat kepuasan dari pelanggan lama dan baru. 8. Pengembang semakin cepat menggunakan alat yang mereka perlukan di masa mendatang. 9. Mempersingkat waktu pengembangan. Kekurangan Prototype Berikut dibawah ini kekurangan prototype, antara lain sebagai berikut. 1. Dapat mengesampingkan alternatif pemecahan masalah. 2. Tidak selalu prototype yang telah dibuat dapat disesuaikan dengan mudah. 3. Dalam analisis singkat dan pengolahan desain. Demikian artikel kami mengenai pengertian prototype, jenis, metode pembuatan, contoh, manfaat hingga kelebihan dan kekurangan prototype. Semoga ulasan kami dapat membantu, khususnya menambah wawasan kamu mengenai prototype. Terimakasih sudah berkunjung – Melihat beberapa contoh prototype produk barang tentu akan membuat anda memahami beberapa kelebihan dan kekurangan barang jualan. Namun pentingkah protoype produk tersebut?Pada dasarnya prototype produk merupakan salah satu bukti fisik berupa konsep perancangan. Contoh prototype produk barang tersebut nantinya akan direalisasikan setelah ada beberapa revisi serta kurangnya ide serta gagasan terkadang membuat prototype produk sulit dibuat. Mungkin anda membutuhkan beberapa contoh prototype produk barang yang sudah ada agar mendapat mendatangkan inspirasi tersebut, maka pada kesempatan kali ini kami akan memberi contoh prototype produk barang. Jadi pastikan Sobat Trikves menyimak beberapa contoh pada Contoh Prototype Produk Barang Terlengkap dan Akurat1. Contoh Prototype Produk Otomotif Mobil2. Contoh Prototype Produk Makanan3. Contoh Prototype Kemasan Produk Makanan4. Contoh Prototype Produk Fashion5. Contoh Prototype Produk Furniture6. Contoh Prototype Komponen Elektronik7. Contoh Prototype Produk MesinCara Membuat Beberapa Contoh Prototype Produk Barang1. Tentukan Tema Produk2. Kumpulkan Barang-barang yang Menginspirasi3. Membuat Sketsa Produk Desain dan Teknis4. Buatlah Prototype Berupa Produk 3D5. Realisasikan Prototype Berpedoman Pada Konsep6. Jelaskan Bagaimana Cara Kerja Produk7. Perbaiki Prototype Produk Barang Sesuai Revisi8. Realisasikan Prototype Produk BarangKesimpulanBeberapa contoh prototype barang pada daftar kali ini memang sudah teruji serta memuat informasi yang lengkap. Berikut beberapa prototype produk barang yang dapat anda jadikan sebagai Contoh Prototype Produk Otomotif MobilContoh pertama datang dari dunia otomotif berupa mobil. Dalam rancangan dapat terlihat bagaimana desainer mencoba menggambarkan dimensi produk kemudian hasil akhir dari prototype keterangan tentang kapasitas penumpang, harga, jenis otomotif, dan kemampuan mesin. Jadi silahkan anda buat desain protoype seperti di atas apabila ingin terjun kedalam dunia Contoh Prototype Produk MakananSelanjutnya terdapat salah satu prototype produk makanan, yaitu burger. Dalam prototype tersebut dijelaskan beberapa tujuan pembuatan burger serta latar belakang masalah terciptanya terbilang sederhana, contoh di atas sudah cukup merefleksikan perencanaan prototype makananan. Silahkah gunakan gambar di atas apabila ingin anda ingin berinovasi dalam bidang Contoh Prototype Kemasan Produk MakananSetelah produk makanan sudah jadi, maka langkah selanjutnya tentu saja membuat kemasannya. Contoh di atas merupakan protype barang berupa kemasan donat secara penjelasan tentang bagaimana cara kerja dari kemasan ketika hendak digunakan. Jadi audiens dapat mengetahui bagaimana barang atau kemasan tersebut Contoh Prototype Produk FashionSelanjutnya terdapat sebuah prototype dari produk fashion berupa pakaian. Dapat terlihat bagaimana desainer membuat sketsa, kemudian hasil akhir gaun nantinya akan jadi seperti dalam dunia fashion, beberapa hal seperti tema dan penggunaan bahan harus turut dipertimbangkan. Lakukan proses Moodboard agar desain tidak menyimpang dari Contoh Prototype Produk FurnitureBerikutnya terdapat contoh prototype dari produk furniture atau mebel. Tentunya sebagai awalan, produk furniture ini digambarkan sketsa barangnya terlebih dahulu. Kemudian barulah dibuat prototype barang yang mengacu pada Contoh Prototype Komponen ElektronikAdapun contoh prototype lainnya berupa komponen perangkat elektronik. Komponen tersebut akan dibuatkan sketsanya terlebih dahulu sebelum nantinya disusun serta Contoh Prototype Produk MesinGambar di atas merupakan salah satu jenis prototype mesin pengayak pasir. Dijelaskan beberapa komponen penting, ukuran, bahan pembuatan, dan jumlahnya dalam satu Membuat Beberapa Contoh Prototype Produk BarangApabila beberapa contoh prototype di atas kurang memberikan ide, maka silahkan anda melakukan eksperimen. Silahkan gunakan beberapa cara berikut ini agar prototype produk barang dapat Tentukan Tema ProdukSebelum anda membuat sebuah produk, maka terlebih dahulu tentukan tema. Bisa berupa kuliner, elektronik, fashion, otomatif, dan masih banyak yang Kumpulkan Barang-barang yang MenginspirasiProses pengumpulan barang sebagai sumber inspirasi ini biasa disebut sebagai moodboard. Beberapa barang itulah yang nantinya akan menjadi pedoman dalam membuat sebuah desain barang tersebut dapat berupa foto, lukisan, objek tertentu yang menggambarkan tema. Setelah barang terkumpul, anda akan membuat coretan Membuat Sketsa Produk Desain dan TeknisSetidaknya dalam menyusun sebuah prototype produk barang, anda diharuskan membuat sketsanya terlebih dahulu. Tuangkan semua ide, gagasan, serta kreativitas dalam pembuatan contoh sketsa tersebut juga nantinya akan dikategorikan lagi sesuai jenisnya. Berikut beberapa kategori penggambaran sketsa dalam protoype produk barang.– Sketsa Desain Menunjukan tampak visual dari sebuah barang setelah diproduksi.– Sketsa Teknis Menunjukan dimensi dari sebuah produk barang, material pembuatan, dan cara pembuatan sketsa akan lebih mudah dilakukan apabila anda nantinya mengerti tentang software. Namun tulis tangan atau gambar manual juga diperbolehkan tergantung dari pihak yang meminta Buatlah Prototype Berupa Produk 3DSetelah selesai membuat sketsa sebuah produk barang dalam bidang 2D, maka segera buatlah contoh 3D. Artinya contoh produk tersebut dapat terlihat nyata dari berbagai sisi timbul.Adanya contoh produk 3D akan membuat proses koreksi menjadi lebih akurat. Pasalnya sudah jelas skala serta bagian protype produk secara rinci. Namun cara ini lebih bersifat opsional atau tidak Realisasikan Prototype Berpedoman Pada KonsepApabila semua hal yang berhubungan dengan gambar sudah selesai dibuat, maka langkah selanjutnya adalah merealisasikan prototype produk. Namun perlu diingat bahwa hasil realisasi harus berpedoman pada contoh tersebut nantinya tidak harus sempurna seperti hasil akhir. Hanya saja pastikan jika contoh prototype barang benar-benar berfungsi sesuai konsep. Jadi ide tersebut akan dianggap berkualitas dan Jelaskan Bagaimana Cara Kerja ProdukSetelah jadi sebuah prototype, maka jelaskan kepada kolega atau kepada siapa anda membuatnya. Silahkan jabarkan produk barang dari awal hingga akhir serta bagaimana hal tersebut dapat rasa penasaran akan muncul di benak audiens. Mau tidak mau anda harus menanggapi beberapa pertanyaan seputar prototype barang. Cukup jelaskan jawaban cerdas serta jangan menambahkan hal yang mustahil untuk Perbaiki Prototype Produk Barang Sesuai RevisiSesi tanya jawab atau diskusi tentang prototype produk merupakan salah satu momen menyenangkan. Pasalnya anda dapat dengan mudah mendapatkan kritik, masukan, dan saran yang semua saran tadi sudah tertampung dan diketahui pula letak kelemahan produk, maka segera lakukan perbaikan. Benahi apa-apa saja yang dianggap sebagai cacat pada terdapat beberapa bagian yang dirasa sudah bagus, maka biarkan dan jangan dirubah kembali. Cukup perbaiki kekurangan dari contoh prototype barang sesuai Realisasikan Prototype Produk BarangSetelah revisi dari prototype produk barang dianggap lulus, maka ide tersebut sudah bisa dibuat serta dijadikan produk jualan. Tentu karena sudah melalui berbagai tahapan sulit, sudah pasti produk memiliki kualitas apabila sudah juga contoh prototype produk barang yang sudah beredar saat ini. Tentunya hal tersebut akan semakin memudahkan anda dalam membuatnya. Silahkan mulai realisasikan perencanaan agar bisnis bisa segera bisnis sudah berjalan, tentu anda harus mempromosikannya ke ranah publik. Maka dari itu, silahkan Sobat Trikves kunjungi pembahasan kami tentang Cara Mempromosikan Produk Secara Lisan.

prototipe yang masih berupa file gambar produk termasuk dalam prototipe